Live Bola Sepak Malaysia Vs Thailand

Live Bola Sepak Malaysia Vs Thailand

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

KOMPAS.com - Bagi pecinta olahraga sepak bola khususnya Tanah Air, pasti pernah mendengar sebutan "sepak bola gajah".

Istilah "sepak bola gajah" pernah diperbincangkan pada laga PSS Sleman kontra PSIS Semarang pada 2014.

Insiden itu terjadi ketika kedua tim bertemu pada babak delapan besar Divisi Utama di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Minggu (26/10/2014).

Pada laga tersebut PSS Sleman menang 3-2 atas PSIS Semarang. Namun, bukan perkara skor yang membuat laga tersebut disebut "sepak bola gajah".

Baca juga: Sejarah Kartu Merah dan Kuning dalam Sepak Bola

Akan tetapi, laga tersebut disebut "sepak bola gajah" lantaran lima gol itu semuanya tercipta dari bunuh diri. Kedua tim sama-sama sengaja mencetak gol bunuh diri agar lawannya unggul.

Jauh sebelum itu, istilah "sepak bola gajah" pernah terjadi di level internasional tepatnya pada ajang Piala AFF 1998 (dulu bernama Piala Tiger).

"Sepak bola gajah" terjadi pada laga antara Thailand melawan Indonesia di Grup A Piala Tigger 1998.

Kala itu, Thailand dan Indonesia saling berhadapan untuk menentukan juara Grup A dan peringkat kedua.

Baca juga: Apa Itu Corner Kick dalam Sepak Bola?

Pemenang antara laga Indonesia dan Thailand akan melawan Vietnam di babak semifinal Piala Tiger 1998.

Anehnya bukan saling mengalahkan, Indonesia dan Thailand malah sama-sama mengincar kekalahan agar tidak bertemu tuan rumah Vietnam yang tengah begitu menakutkan.

Kala itu Mursyid Effendi menjadi pemain pertama yang sengaja melakukan gol bunuh diri yang membuat Thailand merespon dengan melakukan tindakan serupa.

Hasil akhirnya berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Thailand.

Baca juga: Profil Evan Dimas, Pemain Langganan Timnas Indonesia

Setelah laga tersebut, kedua tim mendapat sanksi dari FIFA. Sementara, Mursyid Effendi mendapat larangan tampil di pentas internasional seumur hidup.

Adapun, hasil dari laga tersebut membuat pemain timnas Indonesia yang diturunkan sebagai starting line-up kala itu, Imam Riyadi sangat sedih.

Sebab, Imam Riyadi kala itu melakukan debutnya di ajang internasional dalam sebuah partai resmi.

"Tadinya saya berharap bisa menunjukkan kemampuan terbaik. Tapi, siapa bisa main bagus dalam tempo seperti itu? Saya sebenarnya ingin turun saat Indonesia sudah unggul telak melawan Myanmar. Kita tak perlu pakai tiga striker," tutur Imam Riyadi dikutip dari Tabloid Bola terbitan 4 September 1998.

Baca juga: Sejarah Sarung Tangan Kiper di Sepak Bola

Bukan hanya Imam Riyadi saja yang sedih atas kejadian tersebut, Miro Baldo Bento pun juga merasa kesal.

Kala itu Miro diturunkan di babak kedua menggantikan Imam. Saat ia memasuki lapangan secara demonstratif menyuruh kiper Thailand pulang.

"Bagaimana tidak marah, kita sudah main serius, mereka malah main-main. Mereka main gila!" kata Miro.

Selain pemain timnas Indonesia yang kecewa dengan laga tersebut, Rano Karno, seorang artis film juga menyoroti "sepak bola gajah" yang terjadi pada laga Indonesia vs Thailand.

Baca juga: Tugas Kiper dalam Sepak Bola

"Memalukan. Citra Indonesia makin terpuruk gara-gara ulah pemain sepak bola kita. Saya tak habis pikir, kenapa mereka lakukan hal ini. Padahal kita bisa saja kalahkan Thailand, tak peduli mereka memang tak mau menang," kata Rano Karno kala itu.

"Artinya, kalau FIFA memang mau menghukum, biar mereka yang kena hukum, sementara nama Indonesia tetap bersih tak bernoda."

"Semu saya mau memberi semangat kepada mereka. Tetapi setelah kasus ini semangat saya jadi terbang," ujarnya.